Setiap manusia memiliki aktivitas yang berbeda-beda dengan prioritas yang berbeda pula. Hal ini membuat pola tidur satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda, bahkan sangat berbeda. Akan tetapi, ada pola tidur yang paling umum dialami oleh manusia. Berikut adalah penjelasannya.
Definisi Tidur
Setiap tidur, hampir setiap orang mengalami suatu perubahan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan manusia berada dalam keadaan tidak sadar selama berjam-berjam dan melintasi lanskap mimpi sembari tidur nyenyak. Ketika bangun, manusia seringkali hanya mengingat sedikit atau bahkan sama sekali tidak mengingat tentang beberapa jam yang baru berlalu.
Tidur merupakan salah satu periode di mana manusia mengurangi aktivitasnya. Tidur biasanya dikaitkan dengan postur tubuh tertentu, seperti berbaring dengan mata tertutup. Aktivitas tidur ini dapat menghasilkan penurunan respons terhadap berbagai macam rangsangan eksternal.
Manfaat Tidur
Manusia perlu memiliki kualitas dan pola tidur yang baik agar dapat memperoleh manfaat dari aktivitas tidur tersebut. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika kamu bisa menjaga kualitas tidurmu dengan baik.
1. Membantu Proses Pertumbuhan
Pada anak-anak dan dewasa muda, tidur yang berkualitas akan mendukung pertumbuhan. Tidur yang sangat nyenyak akan membuat tubuh melepaskan hormon pertumbuhan. Selain itu, tubuh juga akan memproduksi protein yang dibutuhkan manusia untuk memperbaiki kerusakan sel sekaligus berperan dalam pertumbuhan sel.
2. Memperbaiki Fungsi Sistem Saraf
Manusia yang kurang tidur dapat terpengaruh memori, kemampuan, dan kinerjanya untuk berpikir jernih. Apabila seseorang sangat kurang tidur, mereka bahkan bisa mengalami masalah pada sistem saraf seperti perubahan suasana hati dan halusinasi. Tidur yang baik juga akan membantu sel-sel saraf manusia dalam bekerja.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup
Orang dengan pola tidur yang baik memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena beragam kondisi kesehatan termasuk diabetes, obesitas, dan permasalahan jantung.
Tahapan Tidur
Ketika kamu tidur, maka otak akan menjalani siklus aktivitas yang alami. Ada empat tahapan tidur yang dibagi menjadi dua fase, yakni non-REM sleep dan REM sleep.
Tahap pertama dimulai dari terjadinya non-REM sleep terlebih dahulu. Tahapan ini mencakup tiga fase yakni fase pertama ketika aktivitas tubuhmu mulai melambat, fase kedua ketika tubuh mempersiapkan dirimu ke fase tidur nyenyak, dan fase ketiga ketika kamu berada di tahap tidur yang nyenyak (deep sleep).
Sementara itu, REM sleep terjadi sekitar satu hingga satu setengah jam setelah kamu tertidur. Pada fase ini kamu cenderung memiliki mimpi yang jelas karena aktivitas otak akan meningkat kembali. Hal ini berarti pada fase ini, tidurmu tidak sedalam atau senyenyak itu. Pada fase ini pula, otot-otot utama yang biasa kamu kendalikan mengalami lumpuh sementara.
Pola Tidur yang Disarankan
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi bagaimana pola tidur yang kamu butuhkan. Salah satu faktor utamanya adalah faktor usia. Bayi membutuhkan tidur sekitar 16 jam per hari. Menginjak masa balita dan anak-anak, kebutuhan tidur manusia juga mulai berubah. Manusia pada masa ini membutuhkan tidur selama kurang lebih 12 jam sehari.
Pada masa remaja, waktu tidur yang kamu butuhkan adalah sekitar 9 jam sehari. Sementara itu, manusia yang sedang berada di masa dewasa dinilai memiliki kualitas dan pola tidur yang baik apabila tidur selama tujuh sampai dengan delapan jam per hari.
Kondisi-kondisi tertentu juga bisa mempengaruhi pola tidur kamu, lho! Sebagai contoh, ketika hamil, manusia membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur selama trimester pertama. Selain itu, wanita hamil juga memerlukan peningkatan kualitas tidur yang lebih baik.
Selain memperhatikan pola tidur, kamu juga perlu untuk menjaga gaya hidup yang sehat dan bersih. Hal ini akan memaksimalkan manfaat tidur yang akan kamu dapatkan di masa mendatang.
Leave a Reply