Di zaman sekarang ini, beberapa wanita di Indonesia sudah mengetahui dan memahami apa itu tampon untuk haid. Akan tetapi, sebagian wanita lainnya mungkin belum terlalu akrab dengan benda yang berfungsi untuk menyerap aliran menstruasi ini. Ingin tahu lebih lanjut tentang tampon dan tips penggunaannya? Simak artikel ini sampai akhir, ya!
Pengertian Tampon
Tampon merupakan salah satu alat yang digunakan wanita ketika menstruasi. Alat ini berfungsi dengan cara menyerap aliran haid atau aliran menstruasi selama periodemu. Tampon dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina dengan bantuan aplikator atau tanpa bantuan aplikator tertentu.
Tampon merupakan salah satu perangkat medis yang diatur keberadaannya. FDA (U.S. Food and Drug Administration) sendiri menyebutkan bahwa tampon hanya dapat digunakan oleh wanita untuk sekali pemakaian. Setelah dipakai satu kali, kamu tidak boleh memakai tampon yang telah digunakan itu lagi.
Kamu mungkin juga ingin tahu bahan-bahan apa yang boleh digunakan oleh membuat tampon haid. Untuk hal ini, FDA menyetujui tampon yang aman untuk digunakan terbuat dari rayon, katun, ataupun campuran dari keduanya.
Tips Penggunaan Tampon
1. Ganti Tampon setiap 4-8 Jam Sekali
Lama waktu pemakaian tampon yang disarankan oleh FDA adalah 4 sampai dengan 8 jam per tampon. Kamu tidak disarankan untuk menggunakan lebih dari 8 jam. Apabila kamu merasa sudah memakai tampon dalam waktu lebih dari 8 jam, segera ganti tampon lama dengan tampon yang baru agar kamu dapat beraktivitas kembali dengan aman dan nyaman.
2. Mencuci Tangan
Sebelum mengaplikasikan dan menggunakan tampon, pastikan terlebih dahulu bahwa tanganmu tercuci dan bersih secara menyeluruh. Langkah kecil ini akan menghindarkanmu dari bermacam risiko infeksi ataupun iritasi yang mungkin terjadi.
Setelah mengaplikasikan dan menggunakan tampon, kamu juga perlu untuk mencuci tangan secara maksimal untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri. Hal ini dapat kamu lakukan dengan cara menggunakan air mengalir dan sabun cuci tangan yang berkualitas.
3. Ikuti Petunjuk di Label
Meski kamu sudah memahami apa itu tampon untuk haid, membaca dan mengikuti petunjuk yang tertera di label kemasan produk merupakan hal yang tetap penting untuk dilakukan. Dengan mengikuti petunjuk pemakaian dan memahami bebragai peringatan yang ada di label, kamu akan dapat menggunakan tampon dengan aman dan nyaman.
4. Hubungi Layanan Kesehatan Apabila Ada Efek Samping
Apabila memakai tampon membuatmu nyeri berlebihan, muncul efek alergi, menimbulkan demam, ataupun gejala lain yang tidak biasa, kamu perlu untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan terdekat. Mereka akan membantumu untuk mencari jalan keluar untuk berbagai permasalahan efek samping penggunaan tampon tersebut.
5. Ketahui Gejala TSS
Toxic shock syndrome (TSS) atau sindrom syok toksik memiliki gejala dan tanda-tanda seperti demam mendadak (biasanya 38,9°C atau lebih), diare, muntah, pusing, ruam, dan pingsan. Apabila kamu mengalami gejala tersebut selama atau segera setelah menstruasi, kamu perlu untuk segera menghentikan penggunaan tampon.
Setelah menghentikan penggunaan tampon, kamu juga harus menghubungi pihak medis untuk mendapatkan konsultasi dan pertolongan. Para ahli medis akan membantu kamu untuk menghentikan gejala dan mengurangi rasa tidak nyaman dalam diri kamu. Pilihlah tenaga medis yang memang bekerja di bidang tersebut agar kamu bisa tertangani dengan baik.Bagaimana? Sudah tahu apa itu tampon untuk haid dan tips-tips penggunaannya? Apakah kamu tertarik untuk menggunakan tampon? Jika ya, jangan lupa untuk selalu menambah informasi dari sumber valid lain dan baca petunjuk penggunaannya juga, ya!
Leave a Reply